Melukis
adalah kegiatan pengembangan imajinasi dengan melibatkan ekspresi, emosi dan
gagasan pencipta. Sebuah lukisan membutuhkan konsep yang dapat menterjemahkan
arti suatu objek yang dilukis. Ada berbagai macam gaya atau corak dalam lukisan, antara lain
natural, dekoratif, ekspresif, pointilis (titik-titik), linier (garis-garis),
dan bloking. Melukis tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, tapi kita bisa melukis dengan biaya murah bahkan tak perlu mengeluarkan biaya. Kita dapat memanfaatkan barang-barang rumah tangga yang tidak terpakai untuk menjadi bahan lukisan. Contohnya saja kertas kardus, spon sandal japit dsb. Kita dapat mengolah barang-barang bekas tersebut menjadi potongan-potongan yang bermotif untuk diubah menjadi suatu karya seni rupa.
Lukisan
yaitu suatu pengucapan pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua
dimensional dengan menggunakan warna dan garis.
Soedarso,
Seni Lukis Kaligrafi Islam,
(Yogyakarta:ISI, 1992), hlm. 10.
Lukisan
adalah suatu bentuk ungkapan batin seseorang dari hasil suatu pengolahan ide
berbakat pengalaman indrawi maupun pengalaman jiwa melalui susunan unsur-unsur
estetis dengan ukuran dwi marta (dua
dimensi). Ungkapan atau pernyataan batin yang juga disebut ekspresi dalam suatu
karya seni, haruslah memiliki nilai kebebasan dan mengandung unsur keindahan.
Tampilnya keindahan tidak selalu dalam perwujudan fisik dan visual semata-mata,
teta pula secara moral (perasaan) atau secara kedua-duanya.
M.
Affandi, Ekspresi Simbolik, Religius dan
Estetika dalam Karya Lukis Kaligrafi, (Yogyakarta: FPBS-IKIP, 1994), hlm.
134.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa lukisan adalah karya seni yang merupakan hasil
dari pengalaman atau ungkapan batin seseorang yang dituangkan dalam sebuah
gambar dua dimensi.
Disini
saya akan membahas tentang cara melukis dekoratif dari barang-barang bekas.
Adapun pengertian dari corak lukisan dekoratif yaitu lukisan yang terbuat dari
beberapa unsur campuran dengan menonjolkan warna didalamnya.
Langkah
– langkah melukis :
1. Siapkan triplek dengan bingkai kayu untuk tempat
melukisnya. Untuk bahan lukisannya siapkan lidi, tisu, kertas, kardus, spon,
lem serbaguna “Rajawali” dan semen putih untuk membuat timbulan lukisan agar
terlihat hidup.
2. Tentukan tema yang akan dibuat.
3. Buat pola :
- Potong-potong
lidi sesuai ukuran pola yang digunakan
- Gunting
kertas, kardus dan spon agar membentuk motif-motif sesuai keinginan
4. Karena ini bukan melukis gambar nyata melainkan
seni menempel, jadi bahan-bahan yang sudah siapkan diatur tata letaknya terlebih dahulu di
atas triplek. Kemudian lem semua bahan-bahan yang akan digunakan tersebut di atas
triplek.
5. Ambil sebuah wadah untuk tempat lem, kemudian beri
sedikit air. Aduk hingga rata (jangan terlalu encer ataupun terlalu kental).
6. Triplek yang sudah ditempel bahan-bahan tadi, di
kuas dengan lem yang sudah dicairkan tadi. Kemudian tempel semua bagian dengan tisu
hingga merata, lalu oles kembali dengan lem yang dicairkan tadi agar hasil lebih baik. Kemudian keringkan.
7. Menunggu kerangka lukisan mengering, aduk semen
putih secukupnya dengan air hingga mengental.
8. Setelah kering, oleskan di atas kerangka yang sudah
terbentuk, ratakan hingga semua permukaan tertutup oleh semen putih tersebut.
Lalu keringkan kembali di bawah terik matahari.
9. Setelah kering, baru mulai mewarna. Warna dapat
menggunakan cat akrilik atau cat minyak. Warnai sesuai dengan yang diinginkan. Adapun
teknik yang digunakan :
-
Teknik plakat warna (tebal)
-
Teknik transparan warna (tipis)
-
Teknik bertekstur warna (tebal dan berstruktur)
-
Teknik goresan ekspresif dengan jari atau palet
10.Untuk penyempurnaan lukisan dengan kontur, spot light (penyinaran),
penegasan dan penekanan gelap.
Contoh lukisan dekoratif dari barang-barang yang tidak terpakai :
- Ikan Merah -
Bahan dasar : Lidi, Tisu, Kardus
Cat Akrilik
- Ratu Udang -
Bahan dasar : Lidi, Tisu, Spon, Manik-manik
Cat Akrilik
- Batu Bata -
Bahan dasar : Lidi, Tisu, Spon,
dan Semen Putih
Cat Akrilik